Simak Contoh Soal Gambar Psikotes Wartegg yang Sering Muncul Saat Tes Kerja, Lengkap dengan jawabannya

Gambar hanya ilustrasi/Pixabay

Jakarta - Psikotes Wartegg atau Wartegg Drawing Test (WDT) merupakan salah satu bentuk ujian psikologi yang kerap digunakan perusahaan untuk menilai kepribadian, kreativitas, hingga cara berpikir seseorang. Dalam tes ini, peserta akan diberikan delapan kotak berisi coretan sederhana seperti titik, garis lengkung, bentuk kotak, hingga pola garis. Tugas peserta adalah melanjutkan gambar sesuai imajinasi hingga menjadi gambar yang utuh.

Menurut pakar psikologi kerja, tes ini tidak hanya mengukur keterampilan menggambar, melainkan juga bagaimana seseorang mengekspresikan diri, mengambil keputusan, serta memperlihatkan pola pikir yang terstruktur. Itulah mengapa tes Wartegg sering muncul dalam seleksi CPNS maupun interview kerja di perusahaan swasta.

Contoh Gambar Psikotes Wartegg

Dikutip dari berbagai sumber latihan psikotes, berikut contoh soal gambar Wartegg yang biasanya diberikan.

Contoh Soal Gambar Psikotes Wartegg

Pada gambar di atas, terdapat delapan kotak dengan pola berbeda:

Kotak 1: Titik kecil di tengah.
Kotak 2: Garis lengkung setengah lingkaran.
Kotak 3: Beberapa garis lurus vertikal.
Kotak 4: Bentuk kotak kecil.
Kotak 5: Dua garis horizontal sejajar.
Kotak 6: Kurung siku.
Kotak 7: Titik-titik membentuk segitiga.
Kotak 8: Garis lengkung setengah lingkaran terbalik.

Peserta diminta untuk melanjutkan masing-masing kotak menjadi gambar yang utuh. Misalnya, titik kecil di kotak pertama bisa dikembangkan menjadi bunga, bintang, atau matahari. Garis lengkung bisa diubah menjadi bulan sabit atau wajah tersenyum. Semuanya bergantung pada kreativitas dan spontanitas peserta.

Tutorial Mengerjakan Tes Wartegg

Bagi yang baru pertama kali menghadapi tes ini, penting untuk mengetahui beberapa tips dasar. Pertama, jangan ragu atau terlalu lama berpikir. Tes ini lebih menilai spontanitas dan alur kreativitas dibandingkan kesempurnaan gambar. Kedua, usahakan semua kotak terisi dengan gambar agar menunjukkan konsistensi serta kemauan menyelesaikan tugas. Ketiga, hindari penggambaran yang terlalu gelap atau penuh tekanan pensil karena bisa menandakan ketegangan.

Biasanya waktu yang diberikan sekitar 15 menit hingga 25 menit untuk menyelesaikan delapan kotak. Jadi, latihlah kecepatan sekaligus keluwesan berpikir saat berlatih soal-soal Wartegg.

Tes Wartegg memang terlihat sederhana, hanya berupa coretan kecil dalam kotak, namun sebenarnya cukup dalam dalam mengungkap kepribadian seseorang. Dengan berlatih menggunakan contoh gambar seperti di atas, peserta bisa lebih percaya diri saat menghadapi psikotes kerja. Ingat, kuncinya bukan menggambar indah atau rumit, melainkan bagaimana kita mampu mengekspresikan ide dengan jelas, cepat, dan konsisten.

Contoh Jawaban Tes Wartegg

Dalam mengerjakan soal Wartegg, setiap orang bisa menghasilkan gambar yang berbeda meski berangkat dari pola yang sama. Inilah yang membuat tes ini menarik sekaligus menantang. Misalnya pada kotak pertama yang hanya berisi titik di tengah, banyak peserta mengembangkannya menjadi matahari, bunga, atau bahkan bola. Sementara itu, garis lengkung pada kotak kedua bisa dilanjutkan menjadi bulan sabit, senyuman, atau telinga.

Contoh mengerjakan Gambar Psikotes Wartegg

Kotak ketiga yang berisi beberapa garis lurus biasanya dilanjutkan menjadi pagar, jendela, atau buku. Sedangkan bentuk kotak kecil di kotak keempat bisa dikembangkan menjadi televisi, kotak hadiah, atau rumah kecil. Kreativitas juga diuji saat mengerjakan kotak kelima, karena dua garis horizontal sejajar bisa saja diubah menjadi jalan raya, rel kereta, bahkan tangga.

Pada kotak keenam, kurung siku sering dipadukan menjadi lemari, pintu, atau bahkan wajah robot. Kotak ketujuh cukup menarik karena pola titik-titik segitiga bisa diselesaikan menjadi gunung dengan hiasan bintang, pohon cemara, atau lampu hias. Terakhir, garis lengkung pada kotak kedelapan bisa dimanfaatkan menjadi payung, jembatan, atau pelangi.

Setiap hasil gambar tidak ada yang benar atau salah, yang terpenting adalah bagaimana peserta mengekspresikan ide secara konsisten dan menyelesaikan seluruh kotak. Tes ini mengukur cara berpikir, ketekunan, serta kreativitas, bukan seberapa indah hasil gambarnya.***