Ejakulasi Dini: Penyebab, Gejala, Pengobatan Pencegahan
Ejakulasi dini- momok bagi sebagian pria saat berhubungan intim- memang bisa menurunkan kepercayaan diri. Yuk simak penyebab, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya!
Apa Itu Ejakulasi Dini?
Ejakulasi dini adalah kondisi ketika pria mengalami orgasme dan ejakulasi terlalu cepat, bahkan sebelum atau sesaat setelah penetrasi. Ejakulasi dini bisa menjadi masalah medis jika terjadi terlalu sering dan mengganggu kenikmatan seksual.
Penyebab Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini bisa disebabkan oleh faktor psikologis dan fisik. Berikut beberapa penyebabnya:
1. Penyakit
Penyakit seperti hipertensi, diabetes, multiple sclerosis, masalah prostat, dan hipotiroidisme bisa memicu ejakulasi dini.
2. Kepekaan Berlebihan
Beberapa pria mengalami ejakulasi dini karena penis yang terlalu sensitif. Penggunaan krim anestesi atau kondom tebal bisa membantu mengurangi stimulasi.
3. Stres
Stres dan kecemasan adalah penyebab umum ejakulasi dini, terutama pada pria muda yang kurang pengalaman. Trauma atau pengalaman seksual negatif juga bisa berperan.
4. Narkoba dan Alkohol
Penyalahgunaan alkohol dan narkoba seperti amfetamin dan kokain tidak hanya menyebabkan disfungsi ereksi, tetapi juga ejakulasi dini. Batasi konsumsi alkohol dan hindari narkoba.
5. Disfungsi Ereksi
Kekhawatiran akan mempertahankan ereksi bisa memicu kebiasaan ejakulasi cepat.
6. Gelisah
Banyak pria dengan ejakulasi dini juga mengalami masalah kecemasan, baik terkait performa seksual maupun masalah lainnya.
7. Masalah Hubungan
Jika ejakulasi dini jarang terjadi saat berhubungan dengan pasangan lain, masalah dalam hubungan saat ini mungkin menjadi penyebabnya.
Gejala Ejakulasi Dini
Gejala utama ejakulasi dini meliputi:
- Ejakulasi yang hampir selalu terjadi sebelum atau dalam satu menit setelah penetrasi.
- Ketidakmampuan menunda ejakulasi hampir setiap saat.
- Konsekuensi negatif seperti stres, frustrasi, atau menghindari keintiman seksual.
Selain itu, gejala psikologis seperti kepercayaan diri yang menurun, kesulitan interpersonal, tekanan mental, gelisah, malu, dan depresi juga bisa muncul.
Diagnosis Ejakulasi Dini
Diagnosis ejakulasi dini didasarkan pada gejala yang dialami pria. Dokter akan mendiskusikan riwayat seksual Anda dan pasangan untuk memahami masalahnya. Pemeriksaan fisik dan tes neurologis mungkin diperlukan jika faktor mental atau emosional tidak signifikan.
Cara Mengatasi Ejakulasi Dini
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini:
- Senam Kegel secara rutin untuk memperkuat otot pelvis bawah.
- Menghindari stres dan kelelahan berlebihan.
- Menjaga kesehatan penis dan rutin memeriksakannya ke dokter.
- Olahraga teratur dan menjaga pola makan sehat.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba metode \"start & stop\" atau metode \"memeras\" saat berhubungan intim untuk mengendalikan ejakulasi.
Metode Start & Stop
Berhenti (stop) stimulasi seksual saat Anda hampir mencapai orgasme, lalu lanjutkan (start) setelah sensasi mereda.
Metode Memeras
Pijat lembut ujung penis selama 30 detik sebelum memulai kembali stimulasi.
Mengatasi Ejakulasi Dini dengan Obat Topikal
Krim anestesi lokal seperti lidokain atau prilokain bisa mengurangi stimulasi dan memperpanjang waktu ereksi. Namun, penggunaan berlebihan bisa menyebabkan mati rasa pada penis dan hilangnya ereksi.
Cara Mencegah Ejakulasi Dini
Sebenarnya tidak ada cara pasti untuk mencegah ejakulasi dini. Namun, ada beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan:
- Pertahankan praktik seks yang sehat.
- Jika Anda merasa cemas, bersalah, atau frustrasi dengan kehidupan seks Anda, pertimbangkan untuk mencari bantuan psikoterapi atau terapi seksual.
Ingatlah, siapa pun bisa mengalami masalah seksual seperti ejakulasi dini. Jangan menyalahkan diri sendiri dan cobalah mencari solusi yang tepat.
Itu dia panduan lengkap tentang ejakulasi dini, semoga bermanfaat!
Posting Komentar untuk "Ejakulasi Dini: Penyebab, Gejala, Pengobatan Pencegahan"