Cuci Negeri Ritual Hapus Dosa di Maluku, Prosesnya Bikin Merinding
Ritual Cuci Negeri/aman.or.id/Istimewa
Jakarta - Maluku punya ritual unik yang bikin merinding. Namanya Ritual Cuci Negeri atau Adat Nae Baileo. Tradisi ini bertujuan menghapus dosa dan perseteruan dalam masyarakat.
Dikutip dari pencatatan Warisan Budaya Takbenda Indonesia, ritual ini berasal dari Negeri Soya, Ambon. Setiap tahunnya digelar pada minggu kedua Desember dengan prosesi yang sangat sakral.
Tujuan ritual ini sungguh mulia. Masyarakat percaya bahwa Cuci Negeri dapat membersihkan diri dari kedengkian dan perseteruan. Ini adalah simbol rekonsiliasi dan permulaan baru.
Prosesinya dilakukan dalam tiga tahap utama. Pertama, diadakan rapat adat yang melibatkan seluruh tetua dan perangkat adat. Mereka bermusyawarah untuk kesucian negeri.
Tahap kedua adalah pembersihan negeri secara fisik dan spiritual. Seluruh wilayah desa dibersihkan, sementara masyarakat juga melakukan penyucian diri.
Yang paling menarik adalah penggunaan kain gandong. Kain putih ini menjadi simbol persekutuan dan kesucian dalam ritual tersebut. Semua peserta ritual mengenakan kain ini sebagai tanda kesetaraan.
Dikutip dari berbagai sumber, ritual ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak 2015. Pengakuan ini membuatnya semakin dilestarikan.
Seluruh masyarakat terlibat aktif dalam ritual ini. Mulai dari anak-anak hingga orang tua, semua berkontribusi dalam prosesi pembersihan dan perayaan tersebut.
Ritual diakhiri dengan makan bersama sebagai simbol persatuan. Masyarakat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, melupakan segala perbedaan dan perseteruan.
Keunikan ritual ini membuat banyak antropolog tertarik. Mereka mempelajari bagaimana sebuah tradisi bisa mempersatukan masyarakat secara berkelanjutan.
Bagi masyarakat Maluku, Cuci Negeri bukan sekadar ritual. Ini adalah cara hidup yang menjaga harmoni dan kedamaian dalam masyarakat yang majemuk.***
Posting Komentar untuk "Cuci Negeri Ritual Hapus Dosa di Maluku, Prosesnya Bikin Merinding"